Senin, 09 Januari 2017



Tugas Upakara

“SESAYUT DUURMENGGALA”


 








OLEH :
I GUSTI BAGUS PURNAMA (141 111 24)
WINDARIYANTI (141 111 15)
NI PUTU RARA AMIATI (141 111 33 )
KADEK JONI (141 111 20)
PUPUT KRISNA MURTI (141 111 34)
DIANAWATI (141 111 35)
IDA BAGUS EKA SARAS WEDA (141 111 19)
NI NYOMAN SUATI (141 111 37)



KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI
GDE PUDJA MATARAM
2017
SESAYUT DUURMENGGALA

A.    Pengertian dan Fungsi Sesayut Duurmenggala
Duurmenggala berasal dari kata duur yang berarti menjauhkan dan menggala yang berarti unek – unek. Banten duurmenggala adalah sesajen yang hampir sama fungsinya dengan byakala sebagai korban ritual yang ditujukan kepada kekuatan alam/bhuta kala yang mungkin menimbulkan gangguan atau bencana. Ritual ini digunakan sebagai penyucian awal terhadap bangunan baru selesai, dalam diri manusia upacara ini untuk menguatkan kembali perasaan manusia ketika ada bencana alam atau mengalami kejadian yang dianggap mencemari kehidupan.
Ciri utama banten duurmenggala disebutkan warna hijau atau slepan sebagai panugrahan dari Dewa Wisnu dalam wujudnya sebagai Bhagawan hari penguasa air. Pada diri manusia banten duurmenggala bertujuan untuk membersihkan atau mensucikan perkataan. Dalam bhuana agung untuk mensucikan Bwah Loka dan dalam pelaksanaannya dijalankan kearah dada.

B.     Bagian – Bagian Sesayut Duurmenggala
1.      Kulit Sesayut
Kulit sesayut melambangkan hidup di dunia sekala ini diusahakan dengan cara bertahap dengan rencana yang matang menuju tujuan yang semakin baik, sejalan dengan kata sesayut yang berasal dari kata ayu yang berarti kerahayuan.





2.      Raka – raka dan Jajan
Cemper berisi buah – buahan seperti tebu, jeruk, pisang, salak, timun dan lain – lain serta jajan.
3.      Pesucian atau kri keramas
Pesucian berupa taled cemper berbentuk segi empat berisi lima clemik yang berada di atas bawah, kiri kanan, dan tengah. Clemik yang paling atas berisi tepung beras/tawar, clemik sebelah kanan berisi kapas dan minyak wangi, clemik bagian bawah berisi daun dapdap ditumbuk, clemik sebelah kiri berisi jajan metunu atau sigsig, dan clemik paling tengah berisi serbuk cendana. Terdapat juga tetuasan suwah jungkas, takir berisi air, bunga dan canang diatasnya.
a.       Clemik atas berisi tepung tawar adalah sebagai kekuatan sang Hyang Iswara untuk memohon penyucian mengenai sebel kandel, letuhing jagat dan sarira.
b.      Clemik kanan berisi lenga wangi adalah simbol kekuatan Sang Hyang Brahman, untuk memohon penyucian kehadapan beliau mengenai berbagai macam bentuk yang bersifat wigna.
c.       Clemik bawah berisi daun dapdap yang ditumbuk, adalah sebagai simbul kekuatan Sang Hyang Mahadewa untuk memohon penyucian kehadapan beliau mengenai segala akibat dari perbuatan satru atau kejahatan.
d.      Clemik kiri berisi Sigsig adalah sebagai simbul kekuatan Sang Hyang Wisnu untuk memohon penyucian mengenai gering sasab merana.
e.       Clemik pada bagian tengah berisi buratwangi sebagai simbul kekuatan Sang Hyang Siwa untuk memohon penyucian kehadapan beliau mengenai segala kekotoran bathiniah.
4.      2 buah tumpeng berwarna hijau berbentuk segitiga simbol gunung
5.      2 buah Limas berisi sambal garam (limas 1) dan berisi kacang saur, teri (limas 2)



6.      Penyeneng
Penyeneng adalah merupakan permohonan kehadapan Ista Dewata agar beliau bersthana di tempat pemujaan. Dalam Tri Bhuwana fungsi upakara ini sebagai kekuatan Rwabinedha untuk menciptakan keseimbangan antara bhuana agung dan bhuana alit. Penyeneng berisi benang, beras, minyak wangi, jajan metunu dan daun dapdap ditumbuk.
7.      Banten Sorohan Alit
Yang terdiri dari peras, sayut dan tulung.
a.       Peras, berisi benang, beras, uang bolong, base tampel, jajan, buah, tebu, satuh, 2 tumpeng kecil, clemik berisi kacang saur dan sampyan peras. Talednya menggunakan ceper dan aled peras
·         Taledan simbul catur loka.
·         Kulit peras simbul panca maha butha (kekuatan dunia)
·         Sampian simbul alam fana dan alam baka disatukan menjadi tunggal melalui catur yoga
·         Kojong rangked simbul Tri kona cerminan Tri Guna
·         Jaja Begina merah putih simbul permohonan bersifat purusa dan pradana
·         Jaja uli simbul permohonan kedamaian
·         Tebu simbul permohonan amertha
·         Buah-buahan simbul permohonan agar dianugrahi sesuai dengan karma (pahala)
·         Porosan simbul permohonan agar silih asih antar makhluk ciptaan-Nya
·         Tumpeng simbul gunung cerminan kekuatan purusa.
b.      Sayut, alednya bundar berisi jajan, pisang, tebu, nasi mepenek bundar 2, clemik berisi kacang saur, sampyan sayut.
c.       Tulung, aled berbentuk segitiga seperti segehan berisi 3 tulung, berisi nasi, kacang saur, dan garam.
8.      Sampyan Naga Sari memiliki makna sebagai permohonan sarining amertha kepada Sang Hyang pencipta atau inti sarining Amertha.
9.      Bungkak Kelapa Hijau sebagai simbul Sang Hyang Wisnu untuk menyucikan pikiran dan menjauhkan dari segala macam masalah negatif. Kelapa dijadikan simbul bhuana agung dalam lontar yajna prakerti disebut Andha Bhuana (perwujudan alam). Khususnya kelapa hijau di utara permohonan kepada dewa Wisnu dalam wujudnya sebagai penguasa air.
10.  Betutu ayam/telur asin/terasi
11.  Isuh-isuh (aled cemper) berisi sapu kecil, sambuk/sabut kelapa diikat lidi dan benang merah. Isuh-isuh sebagai simbul untuk membersihkan bhuana agung dan bhuana alit.
12.  Tempat tirtha (tekor)
13.  Bubu (lis basang-basang) berisi tipat tulud, tipat pusuh, tangga naik dan tangga turun, jan sapi (tangga), jendela, basang-basang kiri, kanan dan tengah, daun tulad, sisih, lilit linting, busung dan semat.
Keterangan:
a.       Tipat pusuh simbul jantung
b.      Isuh-isuh basang muda sebagai simbu usus muda
c.       Isuh-isuh basang wayah simbul usus besar
d.      Siku-siku sebagai simbul lambung
e.       Tangga menek tangga tuwun sebagai usus 12 jari
f.       Tangkar lawangan sebagai simbul paru-paru
g.      Isuh lejer simbul limpa
h.      Tipat tulud/sesapi simbul hati
i.        Iga sibak simbul pankreas
j.        Iga bungkulan simbul empedu
k.      Bungsil simbul anus
l.        Kekreb simbul jejaringan
m.    Isuh pusut simbul usus buntu
n.      Tipat lepas simbul ginjal
o.      Tipat lasan simbul puser atau pungsed

20161219_103259.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar